Good bye Indihome, Welcome 4G !
Penderitaan migrasi tembaga speedy ke fiber optic (fo) indihome harus diakhiri. Terpaksa say good bye, meski kita pernah bersama bertahun-tahun. Akhir yang pahit, karena pengkhiatan
pada customer setia.
Intro
History
Cerita panjang telah dikisahkan pada episode sebelumnya.
Edisi singkat ceritanya, Telkom (tembaga) Speedy telah menemani hidup selama bertahun-tahun, pelanggan setia tanpa menunggak, tepat waktu membayar tagihan, sabar menunggu teknisi datang sampai berminggu-minggu jika gangguan. Meski hanya dengan kekuatan speed 3 mbps namun cinta tulus nya memberikan quota unlimited yang sesungguhnya.
Tibalah cerita suram, bukan value added yang di dapatkan, bukan semakin baik layanannya… Yakni kala tembaga berubah menjadi fiber optic, speedy berubah menjadi indihome, janji suci para petugas telkom berkhianat. Hancurlah sambungan maya dunia luar.
Dua pekan tanpa masalah, usai perubahan tembaga menjadi optic, tiba-tiba speed berubah 20 mbps tanpa ada permintaan, tanpa ada penawaran, tanpa ada pemberitahuan.
Dan yang dikhawatirkan terjadi. Tagihan membengkak hampir menembus 600 ribu. Pengaduan demi pengaduan, tiada dihiraukan 147. Customer selalu berada pada posisi lemah, harus menanggung rugi semuanya.. biaya, fikiran, dan waktu!
Pergi ke plasa telkom, sejenak masalah terpecahkan. Bulan itu bayar secara partial. Namun, tagihan bulanan akan tetap membengkak, meski dikompensasi sana sini.
Cerita perih belum berakhir, jebakan petugas berpengalaman. Datang silaturrahmi ke rumah, menawarkan sosialisasi paket internet yang akan diterapkan. Billing bulanan akan tetap ada kenaikkan, meski tidak semencekik sebelumnya. Speed menjadi 10 mbps. Luluh hatiku, aku pun menyetujui. Sampai difoto di depan rumah, mungkin sebagai bukti customer sudah OK.
Bahagia (sementara) mendapatkan solusi, kupikir selesailah..
Malapetaka, terjadi. Saat sosialisasi harga, petugas tidak memberitahu, bakal kena FUP yang sangat mencekik. Bernama, Indihome Perintis. Sial-nya, tadi sudah menyetujui dan jelas ada bukti foto. Treng-treng, jebakan betmen…
Awal muawal, dapat jatah FUP 150 GB.. alhamdulillah, masih OK walau menggerutu dulu dapat unlimited, sekarang kena fup.
Dua hari saja berselang, di reset menjadi 100 GB. Hmm, its okey lah segitu.. Rata-rata kebutuhan bulananku 60 GB asal menahan diri gak download besar-besar, berarti masih cukup, pikirku.
Seminggu kemudian FUP turun lagi menjadi 50 GB. OMG! Serasa berpuasa.. sedikit-sedikit cek quota, sebentar-sebentar kawatir over limit. Dan, akhir bulan pun melewati jatah quota FUP.. speed menjadi 512 kbps. M E N D E R I T A.
Baiklah, daripada capek berurusan bolak balik komplain.. terima sajalah nasib malang dapat cuma 50 GB / bulan. Ingat zaman speedy yang unlimited, perih.
Internet digae kerjo golek duit, duite gae bayar telkom. Telkom-e malah ganggu ngrusuhi, garai wong ora iso kerjo ngentekne wektu gae bolak balik ngurusi sing enggak-enggak..
Youtube TIDAK bebas FUP
Sungguh sayang seribu sayang, telkom pun mengubah kebijakan secara nasional tanpa pemberitahuan soal peraturan baru Youtube memotong Quota FUP. Padahal kebijakan youtube yang bebas fup sangat bangga mereka publikasikan ke media setahun yang lalu sebelumnya, cek juga di metrotv news. Semakin tercekik jatah quota fup itu!
Di twitter, facebook, maupun plasa telkom banyak customer mengeluhkan tiba-tiba lonjakan quota pemakaian mereka. Di forum-forum ramai dibahas.. Kembali lagi, sang corporate raksasa malu-malu kucing mengakuinya setelah didesak pertanyaan dan sampai customer melakukan pembuktian quota, youtube memang memotong jatah quota fup!
Dan… cerita sedih, belum berakhir. Kado bulan Ramadhan ini dari Indihome, Quota FUP-ku dikurangi lagi, sekarang menjadi 20 GB. OMG!
Fantastis penurunannya.. Perubahan semena-mena corporate besar, customer kecil bisa apa.
Referensi
Kasus-kasus serupa dengan awal migrasi FO, diikuti urusan billing yang amburadul.
- forum kaskus baru 1 contoh, sejenis ada banyak…
- forum isp indonesia
- mediakonsumen.com - Tagihan yang Dinaikkan Sepihak Karena Migrasi Tanpa Nama
Dan serupa banyak sekali ditemui di forum-forum, maupun curhatan para konsumen lemah..
Ketegasan
Ini harus diakhiri, masak terjebak tertipu berkali-kali. Membuang waktu banyak, menguras pikiran, hanya buat ngurusin janji-janji palsu atau kesepakatan yang disembunyikan, customer tidak diberi tahu, bahkan menaik turunkan harga, paket, billing, suka-sukanya. Bahkan jelas-jelas menyalahi janji sendiri.
Butuh solusi paripurna.. So, harus berkata Good bye, Telkom Indihome!
Sayur nangka, eh, Sayonara..
Pencarian Alternatif
Meski berada di kota yang seharusnya terjangkau banyak alternatif internet, namun pada kenyataan lokasi tempat tinggal yang kutempati kurang kondusif untuk mampirnya ISP lain yang bermurah hati dengan bandwidth dan harga menarik.
Kantor representatif myRepublic tak jauh, Coverage Area Network Biznet dan MNC lewat selisih beberapa jalan saja, namun tak mampir pada areal depan rumah. Kalau firstmedia memang jauh tak pernah tercium aromanya dalam radius sini. Aihh, keberuntungan belum memihak..
Welcome 4G
Pencarian jati diri siapakah yang berjodoh mendampingi dalam menggayuh melewati kehidupan maya, melirik dunia mobile beraroma wireless..
Bolt Home
Tawaran menarik adalah paket Bolt Home dengan tawaran 199 ribu / bulan, speed 8 mbps, unlimited tanpa fup.
Atau bolt buat smartphone, tawaran indah hanya 99 ribu / bulan.
Jakarta, 18 April 2017 – BOLT 4G+ sebagai pionir layanan 4G di Indonesia menjawab kebutuhan pengguna mobile yang menginginkan akses internet sepuasnya tanpa batasan kuota dimana saja dan kapan saja. BOLT 4G+ menghadirkan paket pascabayar (postpaid) Unlimited pertama khusus untuk smartphone dengan harga yang sangat terjangkau hanya Rp99.000 per bulan. Paket ini dihadirkan bagi pelanggan baru maupun pelanggan lama yang menginginkan internet cepat, stabil, harga terjangkau dan tanpa batasan kuota.
Saat dicobakan di rumah, qualitas koneksi kurang stabil.. kadang ngebut kadang tidak bergerak. Rata-rata ping berada di atas 325 ms dengan loss kira-kira 20% lebih.
Memang dipasang di dalam rumah dengan tembok cor-coran semen padat dan banyak rumah bertingkat. Harusnya bisa dapat maksimal jika diletakkan di posisi tinggi. Beda banget hasilnya kala berkunjung ke tempat yang bagus spotnya.
alhasil, Bolt dipending dahulu (tunggu dapat kesempatan pasang di lantai 2 atau pindah lokasi)…
Mobile Wifi
Dengan berbagai pertimbangan, lewat tokopedia meniatkan beli modem.
Syarat fungsi yang harus dipenuhi adalah:
- MIFI, Mobile Wifi jadi gak sekadar modem. Bisa juga untuk share koneksi.
- Tidak pakai baterai. Untuk durasi pemakian panjang, sudah bisa dipastikan baterai akan jebol dan muncul cost baru untuk pengadaan lagi.
- Bisa dicolok secara portable (powerbank)
- Tidak di lock operator tertentu (harus kondisi unlocker, baik bawaan ataupun dipaksain)
Atas syarat tersebut, akhirnya kebeli lah Huawei E8372 dengan harga Rp. 465 ribu, free ongkir.
Review Sedikit
Setelah memakai langsung, ternyata cukup memuaskan performanya Huawei E8372. Yang terpenting dan utama, signal tidak drop parah. Masih relatif normal dan aman.
Karena selama ini yang menjadi was-was adalah memang kualitas signal, salah beli modem bisa drop dapatnya.
Buat kalian yang ingin membeli modem 4G, ada hal-hal yang perlu diperhatikan selain 4 poin syarat fungsi itu …
- Meski memiliki tipe sama, ternyata Huawei E8372 memiliki tipe seri yang banyak. Misalnya seri 153, 608, atau varian lainnya. Kode seri ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam penggunaan frekuensi.
- Akibat varian seri yang ternyata support beda frekuensi, berdampak untuk provider seperti Bolt atau Smartfren ada yang bisa ada yang enggak.
- Jadi sebaiknya, tanyakan ke penjualnya terlebih dahulu jika ingin membeli modem 4G support operator apa saja, dan yang tidak apa saja.
- 4G LTE memiliki kelas catagori, yang semakin tinggi catagorinya semakin besar kemampuan dalam transfer data. Yang tentu saja akan berpengaruh pada harga modemnya. Bagi saya pribadi, cat 4 sudah cukup untuk saat ini sebagai standar pemakaian sehari-hari.
Soal oprekan, belum sempat di oprek karena bulan puasa termasuk padat jadwal. Termasuk persiapan mudik hehe..
Masih PR di benak untuk mengoprek modem ini adalah :
- mengganti IMEI
- mengganti mac address modem / mac changer
- memaksa koneksi ke 4G only, atau mode prefer
- dan lain-lain, sepertinya bakal jadi tantangan menarik ke depan kalau sempet haha..
Lanjuttt
Saat ini sedang mencoba memakai berbagai kartu. Semua dicobakan, baik Telkomsel, Indosat ooredoo, Three, maupun XL.
Dan hasilnya, terbilang cukup bisa menggantikan Indihome. Sedikit keuntungannya adalah lebih bebas menentukan budget, banyak paket pilihan (baik perdana maupun paketan refill). Dapat mengkontrol kebutuhan, dan secara ekonomis ternyata dapat menekan budget bulanan apalagi sejak listrik diluar batas kendali kenaikannya.
Dalam hitungan matematis, jatah bandwidth 20 GB per bulan itu lebih banyak alternatif penggantinya.
O iya, soal STB TV tidak berpengaruh bagiku, karena selama ini juga tidak berlangganan paket useetv saat masih pakai Indihome (2p). STB nya masih bisa dipakai normal lancar jaya buat nonton film, nonton tv, main game, dlsb (meski jarang nonton tv haha..)
Penutup
Tidak ada niat apapun dalam menulis ini, melainkan sebagai share pengalaman. Jika ada yang mengalami nasib perih menjadi customer corporate ‘itu’ (dan ternyata memang banyak), semoga diberi keluasan kesabaran dan segera mendapatkan solusi hehe..
Mohon maaf jika ada salah atau tidak berkenan lainnya yak. Tetap semangat dalam kebaikan !!
Epilog
Proses pemutusan, CS indihome berusaha mencegah dengan menawarkan paket 100 GB per bulan tapi akan diekskalasi terlebih dahulu. Awalnya sempat mulai tergiur lagi. Teringat pahitnya dikhianati berkali-kali, aku cuma minta agar keputusan kebijakan hari itu juga, akan saya terima. Jika masih menunggu lagi, gak bisa.. urusannya pasti berbeda, dan kalau gak sepakat lagi, atau dikhianati lagi, komplainnya bakal ribet lagi wasting time urusan lagi ma Telkom. Sementara sudah jelang 10 hari terakhir ramadhan, jelang mudik juga, maaf, sudah usai sudah.. #sayalelah
Surat berita acara pemutusan dibubuhi materai Rp 6.000,- akhirnya keluar, lengkap tertulis perangkat modem sudah dikembalikan. Namun, kok CS nya bilang, “bulan depan kalau ada tagihan diabaikan saja”. Lho?! Kenapa bakal muncul tagihan dan aku abaikan? Bisa naik turunkan tagihan sewaktu-waktu/sesukanya, tapi urusan billing pemutusan kok gak clear begini 😅
Sialnya, lupa bilang ke CS-nya, Aku gak mau di blacklist, karena pemutusan dilakukan dengan baik-baik, datang baik-baik, penyerahan perangkat (ONT), sisa tagihan berjalan pun lunas. Tidak ada hutang maupun tunggakan apapun. So, Jangan sampai ada tagihan baru lalu kuabaikan, dikemudian terlihat aku nakal, dan diputus karena gak bayar? *fiuh.. hati-hati skenario jebakan
Sehari sesudah pemutusan, eh ditelpon ma Support Service Indihome, menawarkan lagi pemasangan. Tapi kali ini harganya lebih gak worthed. OK, fine.. Berakhir dengan telkom indihome, mungkin lain waktu yang lebih baik kan bersua lagi, atau tidak sama sekali 😌